Unknown Zone
Aku bernafas, berpikir, dan menembus
zona-zona yang tak kukenal.
Suara-suara begitu bising, menggigit
gendang telingaku yang rapuh.
Nama-nama begitu asing semacam infeksi
yang membakar tenggorokan dalam mengejanya.
Kakiku berputar laksana gasing, berkejaran dengan
kecepatan cahaya yang tak terukur.
Satu demi satu kecepatan itu merampas sendiku,
jari-jariku, rambut, tengkorak, gigi, ginjal,
payudara, rahimku menuju lubang hitam tanpa atmosfer.
Kini, aku menjadi asing yang bising, melayang-layang
pada zona-zona yang tak kukenal. Mengigau di sepanjang
usia. Meraba-raba pada dunia yang kaku dan orang-orang
yang beku.
"Aku begitu asing"
"Begitu asing"
zona-zona yang tak kukenal.
Suara-suara begitu bising, menggigit
gendang telingaku yang rapuh.
Nama-nama begitu asing semacam infeksi
yang membakar tenggorokan dalam mengejanya.
Kakiku berputar laksana gasing, berkejaran dengan
kecepatan cahaya yang tak terukur.
Satu demi satu kecepatan itu merampas sendiku,
jari-jariku, rambut, tengkorak, gigi, ginjal,
payudara, rahimku menuju lubang hitam tanpa atmosfer.
Kini, aku menjadi asing yang bising, melayang-layang
pada zona-zona yang tak kukenal. Mengigau di sepanjang
usia. Meraba-raba pada dunia yang kaku dan orang-orang
yang beku.
"Aku begitu asing"
"Begitu asing"
0 Comments:
Post a Comment
<< Home